PANDANGAN PENGGUNAAN TIGA BAHASA DALAM BIDANG ILMIAH HINGGA TINGKAT KELUARGA

 

PANDANGAN PENGGUNAAN TIGA BAHASA DALAM BIDANG ILMIAH HINGGA TINGKAT KELUARGA

 

NAMA             : FACCHUR ROZY DWI SEPTIAN

NIM                 : 180536633061

FAKULTAS     : TEKNIK

OFFERING     : E16

“kemajemukan harus bisa diterima tanpa adanya perbedaan”, itu adalah ungkapan dari Gus Dur yang pas bila kita menggambarkan Indonesia. Negara dengan banyak sekali kemajemukan didalamnya, dimana orang di luar negeri menyebut kita adalah surga dunia karena perbedaan. Bukan hanya bentang alam baik flora maupun fauna tapi lebih dari itu manusia Indonesia memiliki corak khas wilayah. Bahasa adalah salah satu corak keindahan Indonesia. Indonesia sendiri memiliki lebih dari 700 Bahasa Daerah yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai Bahasa pemersatu negara mulai dari zaman Indonesia sebelum merdeka hingga dikukuhkan dalam UUD 1945 pasal 36 berbunyi “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia”. Tentu ini menjadi cambukan bahwa kita disatukan dalam ikatan yang bernama Bahasa Indonesia yang mana kita wajib menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Tetapi dalam perkembangannya banyak masyarakat yang menilai bahwa Bahasa Indonesia sebagai penggusur Bahasa Daerah. Padahal faktanya tidak seperti itu, justru Bahasa Indonesia sebagai Bahasa yang digunakan dalam berbagai forum ilmiah resmi. Banyak instansi yang menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi disamping Bahasa Daerah sebagai Bahasa ibu. Tetapi perbedaan dilapangan terjadi berbeda. Termuat dalam jurnal tentang pergeseran Bahasa Daerah pada anak-anak di Daerah kuala tanjung, sumatera utara karya Sahril terbitan 2018[1] didapatkan data sebagai berikut:

Terjadi perbedaan nilai yang dihasilkan dalam jurnal tersebut. Bahasa Daerah mengalami penurunan penggunaan di tingkat anak-anak di wilayah tersebut. Anak-anak cenderung mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berbeda dengan orang tua mereka yang cenderung menggunkan Bahasa Daerah.

sementara menurut terdapat data yang menunjukkan bahwa generasi milenial di wilayah solo, tegal, pekalongan, dan brebes. Dalam penggunaan Bahasa sehari-hari lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia dengan jumlah 55%, Bahasa Jawa  24,5% dan campuran Bahasa Jawa-Indonesia sebanyak 20%[2]. 

            Tentu hal-hal diatas akan menjadi sebuah ironi yang merusak corak Bahasa yang ada di Indonesia. Dengan semakin menyusutnya pengguna Bahasa Daerah ditakutkan akan terjadi kepunahan. Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi milenial dalam kedepannya guna mempertahankan eksistensi Bahasa Daerah sebagai Bahasa ibu. Pendapat pribadi dalam kecemasan tersebut adalah dengan menggalakkan penggunaan Bahasa Daerah dalam kesempatan bercengkrama dengan rekan sebaya. Serta dalam berkeluarga di masa depan, penulis akan lebih memperhatikan penggunaan Bahasa yang diajarkan ke generasi selanjutnya. Perhatian utama tersebut adalah dengan menggunakan Bahasa Jawa sebagai Bahasa ibu dari penulis baik Bahasa Jawa Ngoko, Bahasa Jawa Krama Madya serta Bahasa Jawa Krama Inggil. Tanpa mengurangi rasa hormat Bahasa nasional yakni Bahasa Indonesia. Tetapi penulis sadar bahwa Bahasa inggris juga perlu dikuasai dalam dunia zaman ini sebagai peningkatan kualitas dan kompetensi skills dari penulis.



[1] Sahril. Pergeseran Bahasa Daerah Pada Anak-Anak Di Kuala Tanjung Sumatra Utara: 2018

[2] Suharyo. Nasib Bahasa Jawa & Bahasa Indonesia Dalam Pandangan Dan Sikap Bahasa Generasi Muda:2018

Komentar

  1. Mengapa penulis tidak memprioritaskan untuk mempelajari bahasa Indonesia? bukankah bahasa nasional sangat penting untuk digunakan dalam berbagai aspek? karena saat ini berdasarkan pengalaman saya kebanyakan orang - orang di pulau jawa khususnya Jawa Timur lebih pandai berbicara menggunakan bahasa daerahnya sendiri dan bahkan terkadang mereka kesulitan untuk mengartikan ke bahasa indonesia. Bukankah Melestarikan bahasa Indonesia juga sangatlah penting?

    BalasHapus
  2. Bagaimana menurut sobat penulis, apakah pengajaran bahasa Inggris kepada anak diperlukan? Dan mengapa alasannya?

    BalasHapus
  3. Terdapat data-data hasil penelitian yang membuat tulisan semakin menarik untuk ditelaah lebih jauh

    BalasHapus
  4. Penulisannya sudah bagus, akan tetapi ada beberapa penulisan kata yang kurang diperhatikan, seperti kata "dimana, didalam", seharusnya penulisannya dipisah. Contoh "di mana, di dalam".

    BalasHapus
  5. Saran saja lebih diperhatikan lagi dalam penggunaan huruf kapital dan susunan paragrafnya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Forum Forum Tertentu

Kedudukan Bahasa dalam Kegiatan Berbahasa

PERAN BAHASA YANG ADA DI INDONESIA