kedudukan bahasa

NAMA  : Muhammad Hanif Tirtoraharjo
KELAS : PTI B 19
NIM : 190533646832

Kedudukan bahasa

Bahasa itu dapat mencerminkan pribadi seseorang, jika kita selalu menggunakan bahasa indonesia yang baik dan penuh kesantunan, orang juga akan mencitrakan kita sebagai pribadi yang baik dan berbudi, karena melalui tutur kata seseorang mampu menilai kepribadian dari orang tersebut. Tapi sebaliknya jika dalam keseharianya seseorang tersebut tidak memenuhi etika berbahasa santun, baik dan benar maka orang lain akan mencitrakan kita sebagai pribadi yang buruk.

Pada saat dulu saya masih sekolah, saya begitu menyukai pelajaran bahasa Indonesia sehingga saya cukup menguasai bahasa Indonesia mulai dari tata bahasa, ejaan atau cara penulisan sesuai dengan EYD.Saya juga selalu mendapatkan nilai yang baik untuk mata pelajaran bahasa Indonesia, walaupun dalam berkomunikasi dengan teman – teman, saya tidak menggunakan bahasa Indonesia tapi menggunakan bahasa daerah dimana saya tinggal. Karena hampir tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan sehari-hari maka ketika saya sudah selesai sekolah dan mulai kuliah, lambat laun saya mulai lupa bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, artinya saya mulai lupa bagaimana menulis dan menyusun kalimat bahasa Indonesia yang benar mulai dari tata bahasa, tanda baca, ejaan yang sesuai dengan EYD dan penggunaan kosakata yang baik.Tapi saya pikir, bukan hanya saya saja yang mengalami hal tersebut, tetapi menurut saya kebanyakan pendudukan Indonesia juga mengalami hal serupa dengan saya.Karena tidak bisa kita pungkiri bahwa Indonesia terdiri dari berbagai suku dan daerah yang masing – masing suku atau daerah mempunyai bahasa daerah sendiri dan biasanya dimana lingkungan kita dilahirkan dan dibesarkan maka dengan sendirinya kita berbahasa daerah tersebut.
Kebanyakan penduduk Indonesia tanpa sadar menjadikan bahasa Malangan sebagai bahasa Nasional kita sendiri ketika mereka berkomunikasi dengan orang dari daerah atau suku lain.Padahal bahasa di daerah Malangan sebenarnya berasal dari bahasa jawa dan juga bercampur dengan bahasa walikan (kebalikan) atau bahasa gaul.Sebagai contoh: saya sendiri tinggal di daerah Bondowoso dan ketika saya berbicara atau berkomunikasi dalam forum diskusi di dunia maya yang anggotanya dari berbagai daerah biasa saya dan juga anggota lainnya yang bukan berasal dari kota Malang ikut menggunakan bahasa gaul dan juga berbicara sebagaimana orang-orang yang tinggal di Malang seperti penggunaan kata kamu menjadi umak.
Penduduk Indonesia kebanyakan tidak menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam pergaulan mereka sehari-hari mungkin dikarenakan bahasa Indonesia terkesan kaku dan resmi sehingga penduduk Indonesia lebih nyaman menggunakan bahasa Indonesia yang tidak formal, atau bahasa daerah ataupun juga bahasa gaul.
Penggunaan bahasa Indonesia yang tidak formal, bahasa daerah dan bahasa gaul dalam kehidupan kita sehari-hari menjadikan penduduk Indonesia lupa bagaimana menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hal ini dapat kita lihat dari spanduk-spanduk atau baliho, atau juga papan nama perusahaan, toko, ataupun usaha perorangan yang sering kali salah dalam penulisan tanda baca yang sesuai dengan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar.Selain contoh di atas masih banyak kesalahan-kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang sering kita jumpai.
Penggunaan bahasa Indonesia di atur dalam UU, sedangkan kedudukan Bahasa Indonesia tercantum di dalam UUD 1945, dimana Bahasa Indonesia mempunyai dua kedudukan yaitu sebagai bahasa nasional dan sebagai bahasa negara.
  • Keluarga 
 Semakin bertambahnya usia, jumlah teman dan aktivitas kita juga akan semakin meningkat. Hadirnya tuntutan hidup membuat kita bekerja keras siang dan malam. Bertambahnya kesibukan hari demi hari tak jarang menyebabkan kita sulit untuk membagi waktu. Jangankan waktu untuk keluarga, sahabat, pasangan atau pacar, waktu untuk diri sendiri pun terkadang tidak ada.
Pun ketika kita punya waktu luang dan libur, kita lebih sering istirahat untuk memulihkan tenaga setelah bekerja seharian, bermain game untuk merefreshing pikiran, dan tidur. Sehingga waktu untuk mereka juga terbatas.
Karena hal ini. banyak yang mengeluhkan tentang sikap kita ini. Bahkan ada yang menganggap kita ini orang yang sombong, sering mengabaikan, cuma mementingkan pekerjaan kita sendiri, menganggap orang lain tidak penting, seolah-olah menjauh, menghilang, dan sebagainya. Padahal mereka tidak tahu, kita disini kerja keras demi masa depan yang lebih baik.
Namun lambat laun, kita sadar bahwa kita sudah menyia-nyiakan waktu yang berharga. Kita sudah tidak seperti yang dulu lagi, kita sudah menjadi orang yang sangat egois dan hanya mementingkan diri sendiri. Kita sadar, mengejar masa depan memang penting, namun kebersamaan dengan orang-orang tercinta jauh lebih penting.
Mulai saat ini kita berkomitmen untuk memproritaskan keluarga dan pasangan. Jangan lagi sibuk dengan dunia sendiri lalu merenggangkan hubungan karena ada pihak yang merasa tidak diprioritaskan.
Keluarga adalah prioritas utama, karena mereka adalah tempat kita kembali sejauh apapun kita melangkah maju atau mundur dalam hidup ini. Mereka yang menerima kita apa adanya, dan selalu mendukung kita. Jangan sampai kita nanti menyesal karena telah menyia-nyiakan waktu bersama keluarga

Dengan berbagai alasan, sebagian anak laki laki dan pasti akan menjadi orangtua memutuskan untuk mendidik anaknya dalam dua bahasa. Sebenarnya tidak masalah, tetapi mengajarkan anak berbicara bahasa lain selain bahasa ibu memerlukan kiat tersendiri. Di samping karena anak bisa merasa kebingungan atau terbebani dengan kemampuan bahasa baru, orangtua juga dianjurkan untuk terlibat langsung dalam metode pendidikan ini.
Mendidik anak dalam dua bahasa bisa membangun kekuatan otaknya. Menurut sebuah penelitian di Singapura, bayi yang sering diajak bicara dalam dua bahasa kemungkinan memiliki kemampuan belajar dan ingatan yang lebih baik daripada yang hanya mengerti satu bahasa. Selain itu, ada banyak keuntungan yang bisa dirasakan Si Kecil di masa depan bila ia menguasai lebih dari satu bahasa. 
Meski demikian, saat mendidik anak dalam dua bahasa, pastikan bahwa anak juga senang melakukannya. Dengan demikian, anak bisa memberikan kemampuan terbaiknya sekaligus merasakan manfaatnya kelak.
Sebelum mengaplikasikan dengan sang anak alangkah lebih baiknya di rencanakan dengan matang, mendidik anak dengan dua bahasa tidaklah mudah. Karena itu kita sebagai orang tua perlu perencanaan syang matang tentang hal ini, dalam hal pemilihan bahasa asing apa yang akan di gunakan pada anak selain dengan bahasa ibu. Pemilihan bahasa asing ini perlu dipertimbangkan berdasarkan bahasa yang dikuasai oleh orangtua sendiri atau bahasa yang sering digunakan di dalam keluarga atau lingkungan sekitar maupun bahasa yang digunakan di sekolah anak di masa depan nanti
Sebagai orang tua juga harus konsisten berbicara dalam 2 bahasa berbeda agar anak bisa mengenal dan lancar berbicara dalam dua bahasa, pastikan ia terpapar dua bahasa tersebut sama banyaknya dalam waktu yang sama. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah ayah dan ibu bisa berbicara dalam dua bahasa yang berbeda pada anak.
Agar anak lebih tertarik untuk belajar dua bahasa, gunakanlah cara-cara yang kreatif dan menyenangkan seperti dengan membacakan buku berbahasa asing, mengajarinya lagu bahasa asing dan mengajaknya bernyanyi bersama, menyetelkan film berbahasa asing, dan sebagainya. Dengan cara-cara yang menyenangkan, anak akan lebih mudah mencerna setiap kata dalam bahasa tersebut dan mengingatnya. 
Kesimpulan 
oleh karena itu sebagai warga Indonesia yang baik, saya harus tetap belajar menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kita juga patut bangga mempunyai bahasa Indonesia sebagi bahasa pemersatu bangsa, oleh karenanya kita tidak boleh membuat bahasa Indonesia luntur dalam penggunaannya walaupun begitu kita juga tidak boleh melupakan bahasa daerah kita karena itu merupakan warisan budaya bangsa kita . artinya walaupun dalam pergaulan sehari hari kita menggunakan bahasa daerah atau gaul tetapi di dalam situasi yang resmi seperti dalam dunia pendidikan dan lain sebagainya kita harus tetap menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
Kepada anak pun kita juga tetap harus mengajarkan bahasa bahasa asing agar pengetahuan mereka tidak terbatas

Komentar

  1. Saran saja untuk lebih memperhatikan tatanan paragrafnya. Terimaksih

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih akan saya perhatikan lagi untuk selanjutnya🙏🏻

      Hapus
  2. Untuk penulis, penulisan judul pada kata bahasa seharunya memakai huruf kapital.

    BalasHapus
  3. Pada sebuah circle pergaulan, saya pernah menemui orang yang berbahasa Indonesia formal dengan maksud untuk menjaga perkataannya. Tapi respon yang ada justru sebaliknya, dia dijauhi karena dianggap tidak gaul. Bagaimana menurut anda tentang hal tersebut?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Forum Forum Tertentu

Kedudukan Bahasa dalam Kegiatan Berbahasa

PERAN BAHASA YANG ADA DI INDONESIA