Kedudukan Bahasa di Indonesia

 NAMA : DEMES DWI EKA SYAFITRI

NIM/OFF : 190544636016 / E16

MATA KULIAH : PENIDIDIKAN BAHASA INDONESIA


Kedudukan Bahasa di Indonesia

Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terluas didunia. Dengan letak tepat pada garis katulistiwa, negara ini memiliki beragam kekayaan alam. Tidak hanya pada kekayaan alamnya saja namun sumber daya manusia, bahasa, adat dan istiadat. Ada beribu-ribu pulau di Indonesia, beratus-ratus bahasa pula didalamnya. Bahasa Indonesia  adalah bahasa nasional yang disahkan oleh Pemerintah pada tanggal 28 Oktober 1928 yang bertepatan dengan lahirnya Sumpah Pemuda.  Naskah Sumpah Pemuda tentang bahasa adalah no.3 yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia sangat lekat kaitannya dengan berjalannya kehidupan di Indonesia, terutama diacara formal. Di beberapa daerah masyarakat Indonesia lebih banyak yang menggunakan bahasa daerah untuk bahasa sehari-hari namun untuk suasana yang formal maupun semi formal meskipun begitu masih sangat banyak keluarga yang tinggal dalam lingkup daerah dengan adat yang kental tetap menggunakan bahasa Indonesia untuk bahasa keseharian. 

Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional namun bukan bahasa Internasional. Bahasa internasional itu sendiri adalah Bahasa Inggris, dikarenakan bahasa tersebut banyak digunakan diberbagai negara dengan aksennya masing-masing. Di Indonesia pun Bahasa Inggris sering digunakan dibeberapa kesempatan, contohnya pada saat wawancara pekerjaan. Ada banyak perusahaan atau lembaga yang menuntut keryawannya harus pandai berbahasa Inggris, bahasa ini juga dijadikan sebagai mata pelajaran di Indonesia, bahkan bahasa ini dibakukan sebagai bahasa pengantar dalam program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Namun bahasa Inggris tidak digunakan untuk bahasa sehari-hari walau masih ada beberapa keluarga yang menggunakannya. Sebenarnya, membakukan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar bertentangan dengan amanat konstitusi dalam pasal 36 UUD 1945, pasal 29 ayat (1), (2), dan (3) UU No. 24 tahun 2009.

Sebagai seorang pemuda, saya sudah merencanakan beberapa hal untuk masa depan, salah satunya adalah apabila saya nantinya memiliki seorang anak saya ingin sekali anak saya menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa kesehariannya. Bahasa Jawa ini memiliki tingkatan serta penggunaan yang berbeda disetiap tingkatannya, tingkatan tersebut ada Bahasa Jawa Ngoko Lugu, bahasa Jawa dengan tingkat terendah dan digunakan untuk berbicara dengan sesama teman. Kemudian Bahasa Jawa Ngoko Alus dengan satu tingkatan lebih tinggi daroi ngoko lugu, bahasa yang digunakan dengan sesama saudara, dengan seseorang yang seumuran namun baru pertama kali bertemu, dan majikan kepada bawahan. Selanjutnya ada Krama lugu, krama lugu memiliki bahasa yang lebih sopan dari ngoko, bahasa ini digunkan untuk pembicaraan antar tetangga, digunkan untuk teman yang dihormati, dan untuk seseorang yang dibicarakan. Dan yang terakhir ada Bahasa Jawa Krama Alus, bahasa Jawa dengan tingkatan tertinggi digunakan oleh seorang anak kepada orang tua, murid kepada guru, muda kepada yang tua, bahasa ini sangat sopan namun jarang pemuda di Jawa yang bisa menggunakan Krama Alus. Dari hal tersebut saya ingin anak saya nanti bisa lancar menggunakan Krama Alus karena bahasa ini bisa mengajarkan anak sopan santun, tata krama, dan tata cara berbahasa yang baik dan benar diberbagai kesempatan. 

Komentar

  1. Maaf sebelumnya, saya ingin memberikan saran. Lebih teliti saat menggunakan huruf kapital.
    terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, terimakasih atas sarannya. Saya akan memperbaiki tulisan saya di masa depan

      Hapus
  2. Mohon maaf saya ingin menanggapi, dalam penggunaan huruf kapital yang benar pada paragraf ketiga baris kedua "... anak saya menggunakan Bahasa Jawa sebagai...". Apakah sudah benar penggunaan huruf kapital pada kata Bahasa? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya bahasa dalam tulisan tersebut menggunakan huruf kapital karena itu sebagai sebuah sebutan atau nama. Terimakasih atas tanggapannya

      Hapus
  3. saya sudah membaca tulisan anda mba, tulisan yang bagus.. ada sedikit saran dari saya pada kalimat "......... suasana yang formal maupun semi formal meskipun begitu masih sangat banyak keluarga ........" mungkin bisa dipilih salah satu saja antara kata "begitu" dan "sangat" supaya tidak berlebihan. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik terimakasih atas sarannya, maaf karena bahasa saya masih bertele". Saya akan perbaiki di masa depan

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Isinya begitu lengkap, dan ditukis dengan sangat baik . Namun ada sedikit koreksi tentang kata baku. Apakah tidak sebaiknya kata "walau" dalam kalimat "Namun bahasa... walau masih ada beberapa..." itu menggunakan kata walaupun ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih banyak atas koreksi dan pujiannya.

      Hapus
  6. mohon maaf sebelumnya saya ingin bertanya, apakah ini berarti anda lebih mengutamakan bahasa jawa daripada bahasa indonesia yang kedudukannya sebagai bahasa nasional ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaan ini sangat menarik. Mengajarkan bahasa daerah pada anak diusia dini lebih mudah dan bisa menanamkan sopan santun pada lingkungan daerah. Saat sudah beranjak dewasa anak akan mengerti bahasa Indonesia itu sendiri pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Yang terpenting adalah membentuk karakter dan kesopanan anak terlebih dahulu dengan campuran adat dan istiadat disetiap daerah.

      Hapus
  7. Mohon maaf, saya ingin memberi saran untuk penggunaan tanda spasi harap lebih diperhatikan lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik, terimakasih atas ketelitiannya dan koreksinya

      Hapus
  8. Terimakasih Demes atas informasinya, saya sudah membaca semuanya. sangat mudah dipahami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kembali Fitria Sahida atas pujian dan waktunya

      Hapus
  9. Terima kasih atas infonya. Saya ingin bertanya, saat ini banyak bahasa asing yang masuk di indonesia bahkan di sma sekarang sudah mempelajari beberapa bahasa asing. Sebagai generasi penerus bagaimana kita menanggapi hal tersebut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya hal itu justru sangat penting untuk dilakukan, karena setiap negara pasti memiliki hubungan yang saling menguntungkan. Maka dari itu, setidaknya kita bisa menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional untuk berkomunikasi pada warga asing. Namun harus tetap ada batas penggunaan bahasa, yang utama tetap Bahasa Indonesia

      Hapus
  10. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Terimakasih atas informasi yang saudara sampaikan mengenai pembagian tingkatan dalam bahasa jawa beserta pengaplikasiannya🙏

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penggunaan Bahasa Indonesia Pada Forum Forum Tertentu

BAHASA

Kedudukan dan Penggunaan Bahasa Nasional, Bahasa Internasional dan Bahasa Daerah