KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
Nama : Aprillya Nur Aini
Prodi : S1 Pendidikan Tata Busana
Offr : E16
Matkul : Pendidikan Bahasa Indonesia
KEDUDUKAN
BAHASA INDONESIA
Dalam kegiatan berbahasa, saat dalam forum lebih terbiasa menggunakan
bahasa Indonesia sebab dalam anggota forum tersebut masih dalam lingkup orang Indonesia. Jadi,
alangkah baiknya menggunakan bahasa nasional. Berbeda lagi jika forum kita
kelas internasional, sesuaikan tempatnya dengan menggunakan bahasa Inggris yaitu
bahasa internasional. Kesimpulannya adalah menggunakan bahasa yang
tepat sesuai pada tempatnya. Jika pada tulisan ilmiah contohnya karya ilmiah
kita menggunakan bahasa Indonesia yang benar sesuai ketentuan. Penggunaan
bahasa Inggris pada karya ilmiah nasional hanya digunakan pada bagian abstrak dan
istilah asing, saat ini penggunaan bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah
Internasional dapat dimulai dari penggunaan bagian abstrak. Selanjutnya
penggunaan bahasa dalam lingkungan masyarakat kita sendiri, sesuaikan dengan
bahasa asal kita sendiri. Contohnya kita lahir di sebuah desa jawa dan dalam
sehari-hari menggunakan bahasa daerah sebagai alat komunikasi. Jadi,kita saat
berkomunikasi dengan mereka gunakan bahasa daerah, semisal kepada orang yang
lebih tua menggunakan krama alus. Kecuali kalau kita tidak bisa menggunakan
bahasa daerah asli sana, cukup menggunakan bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia dengan baik dan sopan. Saat kita dalam lingkungan keluarga cukup
gunakan bahasa sehari-hari dengan etika yang baik dan sopan.
Saat mendidik anak dalam berbahasa, yang akan pertama kali ditanamkan
adalah bahasa daerah, itu penting. Namun juga menyesuai lingkungan sekitar
dalam berbahasa sehari-hari. Mengapa, karena jangan sampai katakanlah orang
jawa hilang kejawennya. Entah dari adat, bahasa atau tutur kata, budaya, dll.
Jadi, mulai dari hal yang sederhana terlebih dahulu yakni bahasa daerah,
beranjak dewasa kita mulai ajarkan mereka menggunakan bahasa nasional, dan
lanjut bahasa internasional yaitu bahasa Inggris.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya Maya Hartini Dwi Firmandani ingin mengkritik sedikit soal penulisan di blognya Mbak Aini. Sebaiknya, penggunaan huruf kapital juga diperhatikan dalam penulisan artikel contohnya pada penulisan bahasa indonesia seharusnya bahasa Indonesia, bahasa inggris seharusnya bahasa Inggris, dan beberapa penulisan lain. Semoga selalu diperhatikan hal-hal yang terlihat sepele ini. Terima kasih
BalasHapusBaik terimaksih atas kritikannya, bisa ditunjukan kalimat yang salah dalam penggunaan kapital?
Hapussaya Istiqomatul Laela, sudah membaca tulisan mba aini, karya yang bagus mbaa.. hanya saja saya menemukan di paragraf terakhir kalimat kedua ada kata yang sebaiknya di perbaiki yakni "menyesuaikan" agar kalimatnya lebih enak untuk dibaca... terimaaksih.
BalasHapusBaik, terimakasih banyak atas sarannya akan saya perbaiki lagi.
HapusUntuk penulis, bagaimana jika seorang anak kecil sudah dilatih berbahasa asing sejak kecil oleh orang tuanya? Bagaimana pendapat penulis tentang ini?
BalasHapusMenurut pendapat saya, hal itu cukup menarik juga menanamkan bahasa asing sejak dini lebih efektif menurut saya. Karena memori anak kecil masih bagus-bagusnya.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTerimakasih sebelumnya atas sanggahan, boleh bertanya mengapa dalam kata Internasional pada kalimat tersebut menggunakan huruf kapital?
Hapussaya sependapat dengan mbak aini , bahwa sebagai orang tua nantinya kita harus menaanamkan bahasa daerah terlebih dahulu kepada anak , agar anak kita nantinya dapat melestarikan warisan kebudayaan indonesia yang sangat beragam ini termasuk bahasa daerah
BalasHapusbaik terimakasih atas tanggapan anda.
HapusMohon maaf mbak aini saya ingin mengajukan pertanyaan. Bagaimana pendapat anda tentang kasus anak yang dituntut oleh orang tuanya harus bisa menguasai beberapa bahasa di usianya yang masih kecil ?
BalasHapusMenurut saya, terkadang niat ortu itu bagus namun tanpa disadari ortu memaksakan kehendak kemampuan anak, sehingga anak mengalami depresi ringan masih untung jika anak tersebut memiliki kemampuan luar biasa, jika standart?. Inilah pentingnya perempuan harus berpendidikan tinggi. Kelak menjadi guru pertama untuk anaknya.
HapusMohon maaf mbk Aini saya salah membacanya tadi, yang saya maksut tadi ada di paragraf pertama di barisan ke 8 "desa jawa" seharusnya menjadi "desa Jawa"
BalasHapusTerimakasih, mohon maaf sebelumnya.
baik terimaksih atas tanggapannya, akan saya teliti lagi
HapusMbak Aini saya ingin bertanya, bagaimana pendapat anda tentang orang indonesia yang menikah dengan orang luar negeri dan kemudian anaknya tidak diajarkan tentang bahasa daerah oleh orang tuanya?
BalasHapusHal seperti itu sudah menjadi pilihan keluarga dalam mendidik anak. Namun, sangat disayangkan jika salah satu mereka tidak mengajarkannya, bisa dikatakan melupakan adat atau bahasa daerahnya.
Hapussaya ada pertanyaan tentang bagaimana mendidik anak bahasa daerah apabila orang tua memiliki 2 bahasa daerah yang berbeda, haruskah ada bahasa yang diprioritaskan atau hanya menggunakan bahasa Indonesia?
BalasHapusMenurut saya, dalam kasus seperti itu terkadang condong ke salah satu bahasa daerah yang digunakan sehari-hari dan lingkup pertemanan maupun keluarga juga sangat mempengaruhi. Mungkin dikeluarga ortu sesekali memberi wawasan tentang bahasa salah satu ortunya yang tidak kemungkinan diucapkan dalam sehari-hari. Seperti itu kurang lebih.
Hapussaya setuju dengan mbak aini sebagai orang tua kelak harus memberikan bahasa daerah dahulu kepada anak agar mereka tetap melestarikan bahasa daerah yang menjadi warisan budaya
BalasHapusbaik terimakasih atas tanggapan anda
Hapussaya aqila adinda putri w, sudah membaca tulisan mba aini, karya yang bagus agar kalimatnya supaya mudah lebih paham & enak untuk dibaca... terimaaksih.
BalasHapusbaik terimakasih atas masukannya yang membangun.
HapusSaya mengapresiasi terhadap karya mbak aini, penulisannya juga rapi dan runtut. Mungkin bisa ditambahkan lagi awalan seperti pengantar kemudian baru masuk ke dalam materi inti. Namun karyanya tetap bagus, semangat dan teruslah berkarya. Terima kasih
BalasHapusBaik terimaksih banyak atas masukan yang membangun.
Hapusartikel ini menarik tapi saya agak kesulitan memahami kesimpulan anda "menggunakan bahasa yang tepat sesuai pada tempatnya" mungkin alangkah lebih baiknya jika membuat kesimpulan, gunakan kalimat yang tepat dan mudah dipahami
BalasHapusBaik terimakasih atas masukkannya, akan saya perbaiki lagi.
Hapusbagaimana jika dalam mendidik anak berbahasa nanti antara orang tua berasal dari daerah yang berbeda?
BalasHapusMenurut saya, dalam kasus seperti itu terkadang condong ke salah satu bahasa daerah yang digunakan dalam sehari-hari dan lingkup pertemanan maupun keluarga juga sangat mempengaruhi. Mungkin dikeluarga ortu sesekali memberi wawasan tentang bahasa salah satu ortunya yang tidak kemungkinan diucapkan dalam sehari-hari. Seperti itu kurang lebih
Hapusbagaimana misalnya nanti keluarga penulis hidup di daerah perkotaan yang tidak kental dengan lingkungan bahasa daerah? dan bagaimana antisipasi terhadap anak yang mengikuti gaya bahasa lingkungan tinggal?
BalasHapusBaik terimaksih atas sanggahannya, jadi saya selaku orang tua kelak akan memberikan petapa wawasan sejak dini. Pentingnya peran orang tua dalam membingbing anak dalam hal pergaulan, intinya seimbang. biarkan saat kumpul dengan teman-temannya menggunakan gaya bahasa mereka. Namun, saat dirumah kita mencoba memberikan atau mengajak ngobrol dengan bahasa daerah. kurang lebih seperti itu.
Hapus